Baik safety belt maupun full body harness,
keduanya berfungsi sebagai alat pelindung jatuh saat bekerja di
ketinggian. Meski memiliki manfaat yang sama, tetapi penggunaan full body harness lebih dianjurkan dibanding safety belt. Full body harness
memiliki kelebihan dengan tali pengaman yang bisa melindungi seluruh
tubuh sehingga kemungkinan cedera akibat hentakan saat jatuh sangat
kecil.
Lihatlah bagaimana full body harness dapat melindungi pekerja dari bahaya jatuh pada video berikut ini:
Dibalik manfaatnya dalam memberikan perlindungan dari bahaya jatuh di ketinggian lebih dari 1,8 meter, ternyata full body harness juga bisa menjadi sumber bahaya (silent killer) yang menyebabkan pekerja terjatuh saat bekerja di ketinggian.
Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Di banyak negara, terjatuh saat bekerja
di ketinggian masih menjadi penyebab terjadinya kecelakaan serius dan
fatal di tempat kerja. Di Amerika, lebih dari 100.000 pekerja mengalami
cedera dan kematian karena jatuh dari ketinggian setiap tahunnya. Boston-based Liberty Mutual
juga mengungkapkan, perusahaan harus memberikan kompensasi kepada
pekerja sebesar $1 miliar atau sekitar 132 triliun setiap minggunya.
Salah satu faktor penyebab tingginya angka kecelakaan tersebut adalah pemeriksaan pada full body harness.
Ada beberapa poin penting lainnya yang perlu Anda pahami mengenai
hal-hal yang menyebabkan pekerja masih mengalami kecelakaan saat bekerja di ketinggian padahal sudah mengenakan full body harness:
Kondisi material peralatan pelindung jatuh semakin memburuk karena
penggunaan dan paparan di area kerja selama bertahun-tahun, terlepas
dari merek dan/atau produsen yang dipilih.
Peralatan pelindung jatuh tidak diperiksa secara rutin sehingga kerusakan pada alat tidak diketahui pekerja.
Pekerja salah menggunakan peralatan pelindung jatuh atau pelindung
jatuh yang dipakai tidak sesuai potensi bahaya akibat kurangnya
pelatihan.
Peralatan pelindung jatuh yang digunakan tidak memenuhi standar
keamanan, seperti OSHA 1926.502, ANSI Z359, CSA Z259.12-11, EN 361, EN
358, dan EN 813.
Poin-poin di atas menunjukkan kepada
Anda akan pentingnya mengecek kelayakan alat pelindung jatuh yang
digunakan sesuai standar internasional. Berikut cara menguji kelayakan full body harness yang hendak Anda gunakan:
Webbing atau tali berfungsi untuk menahan tubuh saat terjatuh.
Anda dapat melakukan pemeriksaan secara visual atau dengan cara memegang
webbing. Pastikan tidak ada kerusakan atau tanda-tanda seperti
koyak, berserabut, kerusakan pada jahitan, perubahan warna pada
jahitan, dan berjamur.
2. Pemeriksaan buckle
Source: discountsafetygear.com
Pastikan buckle (logam pengunci) tidak retak, tidak bengkok, tidak berkarat, dan dapat mengunci dengan sempurna. Jangan gunakan full body harness bila terdapat kerusakan pada buckle.
3. Pemeriksaan D-Ring
Source : millerfallprotection.com
Pastikan kondisi ring tidak mengalami kerusakan seperti retak, bengkok,
atau berkarat. Bila Anda menemukan keadaan ring yang tidak normal,
jangan sekalipun menyepelekannya. Hal ini dikarenakan D-ring merupakan satu-satunya bagian yang akan menahan hentakan saat pekerja terjatuh.
4. Pemeriksaan masa kadaluwarsa full body harness
Source : ogracing.com
Setiap full body harness memiliki tag yang memuat informasi mengenai model harness,
tanggal produksi, nama produsen, masa kedaluwarsa hingga peringatan.
Cek tag untuk mengetahui tanggal produksi dan masa kedaluwarsa full body harness.
Perihal masa kedaluwarsa, OSHA dan ANSI menyerahkannya kepada produsen,
mereka biasanya menetapkan masa kedaluwarsa selama 5 tahun terhitung
dari full body harness pertama kali digunakan.
Di luar hal tersebut, bila ada kerusakan pada full body harness atau saat inspeksi diputuskan bahwa full body harness
tidak aman lagi digunakan dalam jangka waktu kurang dari 5 tahun, itu
artinya alat pelindung jatuh harus segera diganti. Jadi, Anda tidak
perlu menunggu selama 5 tahun untuk mengganti full body harness bila telah terjadi kerusakan atau full body harness sudah tidak layak lagi dalam memberikan perlindungan terhadap bahaya jatuh.
Standar OSHA, ANSI, maupun CSA (Canadian Standards Association) menyatakan bahwa patokan full body harness
layak digunakan atau tidak bukan hanya dari masa kedaluwarsanya saja,
tetapi dari tanda-tanda kerusakan lain setelah melewati inspeksi rutin.
Bahkan full body harness yang jarang digunakan pun sebenarnya
masih bisa digunakan asalkan lolos dari pemeriksaan. Di sinilah orang
yang berkompeten yang ditunjuk perusahaan menjadi faktor penentu
kelayakan penggunaan full body harness.
OSHA dan ANSI merekomendasikan
pemeriksaan dilakukan secara rutin sebelum memulai bekerja di ketinggian
atau dengan interval tidak lebih dari satu tahun. Standar tersebut juga
merekomendasikan untuk mengganti full body harness bila peralatan tersebut sudah tidak kuat lagi menahan beban pekerja saat bekerja di ketinggian.
Untuk memperpanjang usia full body harness, ada tips penting yang bisa Anda praktekkan, di antaranya:
Cara Membersihkan:
Bersihkan semua kotoran di permukaan harness menggunakan
spons lembut yang sudah dicelupkan ke dalam air biasa. Peras spons
hingga tidak ada tetesan air, lalu celupkan ke dalam sabun lembut.
Bersihkan kembali permukaan harness menggunakan spons tersebut dengan gerakkan bolak-balik sambil menekannya dengan kuat. Basuh harness dan lap kering permukaan menggunakan kain lembut dan bersih.
Keringkan harness, jauhkan dari kondisi ruangan dengan panas berlebih, paparan zat kimia berbahaya, maupun sinar matahari langsung.
Penyimpanan:
Area penyimpanan full body harness harus bersih, kering, dan bebas dari paparan gas berbahaya, panas berlebih, sinar ultraviolet, dan zat kimia korosi.
Blogger Comment